Saturday, June 18, 2016

OKB Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) 2016


Orientasi Kepemimpinan & Budaya (OKB)
Lintas Kampus
Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi
Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan
Oleh : Izhar Syafawy
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Tata Negara Semester 4.


Betawi merupakan aset peninggalan nenek moyang yang berada di tanah ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Sementara itu, Budaya Betawi bermula dari kerjaan Tarumanegara yang berada di wilayah Jatinegara berkembang pesat keseluruh wilayah Jakarta. Dahulu Asal nama Jakarta adalah Batavia, Jayakarta dan Sunda Kelapa. Oleh karena itu, berbagai literatur mengatakan nama tersebut muncul ketika VOC menginjakan kakinya di Sunda Kelapa. Melalui jalur tersebut lah sering dikenal Sunda Kelapa yang lalu berganti nama Batavia.
Menurut buku Abdul Chaer yang berjudul Betawi Tempo Doeloe nama Betawi berasal dari nama tumbuhan perdu Gulingging Betawi adalah semacam tanaman perdu, kayunya bulat dan kokoh. Dulu banyak di Nusa Kelapa (Jakarta) dan di Kalimantan Barat dengan nama Bakawi. Maka dari itu, lebih rasional jika nama Betawi berasal dari nama tumbuhan dan hal ini di perkuat dengan banyaknya nama daerah di Jakarta memakai nama tumbuhan seperti Menteng, Karet,  Duku, Gandaria, Kemang, Malaka dan Bintaro.
Keluarga VOC sering sekali menghibur dirinya sendiri dengan berbagai macam cara yang telah menjadi kebiasaan mereka lakukan. Sebab dari itu, kebiasaan yang mereka lakukan di tanah Jakarta itulah menjadi daya tarik masyarakat Betawi untuk mencobanya maka dari itu menjadi kebiasaan masyarakat pribumi untuk melakukannya terus menerus. Akan tetapi, Budaya Betawi tidak berdiri sendiri melainkan mengalami percampuran dari beberapa negara yaitu Cina, Arab, India dan Belanda.
Sekian abad bangsa-bangsa lain menginjakan kakinya di Jakarta yang dahulu Sunda Kelapa. Oleh karean itu, masyarakat pribumi banyak berhijrah ke negara-negara lain dan mengalami kontrak sosial dengan bangsa lain. Sementara itu, hasil kontrak sosial masyarakat pribumi  mendapat pengetahuan disertai pengalaman yang diterapkan di tanah Betawi lalu menjadi kebiasaan. Maka dari itu, masyarakat pribumi mempunyai ciri khas tersendri dan selalu menjadi rutinitas masyarakat pribumi.
Budaya harus selalu di lestarikan terus menurus dan budaya juga harus mengikuti perkembangan zaman dan budaya juga harus mengendalikan zaman agar kita bisa mengenang, menghormati dan menjaga jasa pahlawan nenek moyang kita yang sudah berjuang untuk kehidupan yang akan datang. Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budayanya tersendiri, berbagai corak budaya yang dimiliki Indonesia lah menjadi salah satu aset kekayaan bangsa kita.
Betawi budaya asli dari tanah DKI Jakarta ini, sudah tidak ada istilah lagi bahwa Betawi ketinggalan zaman buktinya sudah banyak sekali masyarakat Betawi yang mengabdi di bumi pertiwi yang kita cintai ini baik di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun swasta. Masyarakat Betawi bukan yang hanya tinggal di Jakarta melainkan banyak yang bertempat tinggal di pinggiran Jakarta atau mayoritas di daerah Jabodetabek.
Penyebaran masyarakat Betawi diberbagai kota di Indonesia berawal dari VOC meninggalakan Indonesia dan di gantikan oleh penguasa-penguasa lain yang berada di Belanda tanpa dibekali banyak harta/tanah untuk membangun kota yang ia tinggali. Maka dari itu, para penguasa belanda melakukan hal yang tidak harus dilakukan, mereka membatasi daerahnya tanpa ada batasan. Sebab dari itu, kisruh perpoltikan dan kekejaman penjajah terhadap masyarakat Betawi muncul.
Berawal dari situlah banyak masyarakat Betawi yang bertempat tinggal di pinggiran kota Jakarta bahkan masyarakat Betawi yang bertahan di Jakarta hanya sekian persen. Perbedaan tempat tinggal yang dialami oleh masyarakat asli Betawi bukanlah suatu alasan untuk selalu melestarikan budaya kebanggan mereka. Akan tetapi, karena perbedaan itulah mewarnai kerukanan atau dinamika masyarakat Betawi yang baik, sejahtera dan cinta Betawi yang sekarang kita bisa nikmati saat ini.
Masyarakat Betawi yang kampung halamannya terbentang antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisadane di sebelah timur, sejak abad-abad pertama telah didatangi pelbagai bangsa dari Asia, seperti Orang India, Orang Cina, Orang Arab dan Gujarat. Setelah itu, barulah kedatangan orang-orang Eropa yaitu Portugis dan Belanda. Begitu pula orang-orang dari seluruh Nusantara antara lain orang Melayu yang memberikan bahasa Melayu sebagai bahasa masyarakat Betawi dan orang-orang Indonesia timur seperti Bugis, Makasar, Bali dan Ambon.
Menariknya, Menurut sensus pada tahun 2000 ekapansi masyarakat Betawi ternyata ada di seluruh Indonesia, yang terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat yaitu ada 57% orang atau 1.901.930 dari seluruh penduduk Jawa Barat. Lalu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 masyarakat Betawi berjumlah 27 % dari sekitar 10 Juta dari masyarakat DKI Jakarta atau sekitar 370 ribu masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta pada tahun itu.
Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi ( FKMB ) adalah sebuah wadah untuk berkumpulnya para pemuda Betawi khususnya mahasiswa Betawi yang peka atau mempunyai semangat yang tinggi untuk mewujudkan budaya Betawi yang maju dengan tidak ketinggalan zaman dan dapat bersaing di kanca internasional. Sebab dari itu, FKMB sudah hampir  16 tahun berdiri dan mengabadi untuk Betawi dan Indonesia. Dengan itu, sudah banyak kader atau anggota FKMB yang telah mendapat toga strata 1 mampu bersaing dan mengabdi di bumi pertiwi ini.
Terbentuknya FKMB akibat rasa kepedulian dan kecintaan mahasiswa Betawi terhadap Budaya Betawi dan membantu Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Oleh karena itu, tidak ada  yang memberikan semangat gerakan dan perhimpunan dari kalangan mahasiswa Betawi dan dari sinilah terbentuknya visi yang besar untuk membetuk wadah sebagai tempat mengekspresikan kreatifitas, keluh kesah, aspirasi dan juga membentuk ikatan emosional antar mahasiswa Betawi dari berbagai kampus
Orintasi Kepemimpinan & Budaya ( OKB ) Lintas Kampus adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh FKMB untuk menjadi jembatan bagi mahasiswa Betawi lintas kampus yang ingin membangun & melestarikan Betawi. kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mempersiapkan calon-calon pemimpin yang baik dan bertanggung jawab, bentuk kaderisasi formal di FKMB. Pada kegiatan tersebut akan diberikan wawasan yang sangat luas tentang ke betawian dan bagaimana Betawi menghadapi tantangan zaman.
FKMB baru saja sukses menyelenggarakan OKB Lintas Kampus di bawah naungan Pengurus Wilayah Tangerang Selatan(PW TangSel) diketuai oleh Putri Selawati seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakrata. OKB ini diselenggarakan pada tanggal 8-9 April 2016 bertempat di P4TK, Sawangan, Depok. Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum Pengurus wilayah Tangerang Selatan yaitu Helmi Suhaimi.    



OKB pada kali ini dilaksanakan dengan sangat sukses dan dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat FKMB yaitu Asnawi, S.TH.i, Ayahanda Helmi Adam selaku ketua Pimpinan TV Redaksi DPR RI, Ayahanda Abdul Chaer selaku Tokoh Masyarakat sekaligus penulis buku “ Betawi Tempo Doeloe” dll. Oleh karena itu, peserta OKB sangat memahami mengahadapi tantangan zaman dengan merawat tradisi budaya dan merespon modernisasi saat ini dan yang akan datang.
Peserta OKB Lintas kampus ini datang dari berbagai macam kampus khususnya yang berada di Kota Tangerang Selatan, umumnya di wilayah Jabodetabek. peserta okb tidak hanya di anjarkan materi-meteri kebudayaan Betawi melaikan materi kepemimpinan diberikan pula dengan mengangkat tema Merajut Semangat Generasi Intelektual Muda Betawi Dalam Menjawab Tantangan Persaingan Global. Pada kesempatan itu panitia OKB Lintas Kampus tidak dituntut umtuk memimpin atau mengatur berlangsungnya acara.
Disinilah indahnya pada OKB Lintas Kampus peserta dan panitia sama-sama belajar untuk mendewasakan diri yang mereka tidak dapatkan di bangku kuliah agar tidak menjadi generasi pencundang. Bahwa sanya panitia siap memimpin dan mengatur berjalannya roda acara tersebut untuk menjadi pembelajaran bagi panitia dan para peserta siap dipimpin untuk mengikuti kegiatan tersebut agar mendapat dan mengahsilkan harapan yang di cita-citakan pada tema OKB Lintas Kampus ini.
Pada penghujung acara OKB Lintas Kampus FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan di hibur oleh Perguruan Silat Cingkrik Ghoning TB. Bambang yang di komandai oleh Bang Herman dan tim tari FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dimotori oleh Mpo Aida Mahasiswi UIN Jakarta. Oleh karena itu, mereka tidak hanya menghibur melaikan melakukan talk interactive bersama peserta tentang silat dan tarian. Sebab dari itu peserta merasa terhibur, senang dan mendapatkan wawasan yang lebih.
Harapan besar dengan diselenggarakannya acara ini agar peserta OKB Lintas Kampus FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan bergabung dengan keluarga FKMB dapat berkontribusi dan membangun budaya Betawi demi mewujudkan budaya Betawi yang jaya dan masyarakat Betawi bisa menuruskan budaya yang telah di bawa oleh nenek moyang. Menuruskan dan terus melestarikan budaya adalah suatu amanah, amanah yang harus selalu diteruskan dan di kembangkan yag dapat bermanfaat untuk  daerahnya sendiri dan Indonesia.
FKMB akan selalu berkembang dengan diadakannya OKB Lintas Kampus oleh karena itu pengakaderan dalam FKMB harus selalu berjalan terus dikarenakan jika suatu organisasi atau LSM berhenti melaksanakan pengakaderan maka hancurlah organisasi itu. Sebab dari itu, FKMB akan selalu melakukan kegiatan ini guna mewujudkan Betawi yang di banggakan oleh Indonesia seperti yang tertera dalam slogan FKMB Betawi Maju Indonesia, Bangga Menjadi Betawi.





3 comments: