Lintas Kampus
Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi
Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan
Oleh : Izhar Syafawy
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan
Hukum
Jurusan Hukum Tata Negara Semester 4.
Betawi merupakan aset peninggalan nenek moyang yang berada di tanah
ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Sementara itu, Budaya Betawi bermula dari
kerjaan Tarumanegara yang berada di wilayah Jatinegara berkembang pesat
keseluruh wilayah Jakarta. Dahulu Asal nama Jakarta adalah Batavia, Jayakarta
dan Sunda Kelapa. Oleh karena itu, berbagai literatur mengatakan nama tersebut
muncul ketika VOC menginjakan kakinya di Sunda Kelapa. Melalui jalur tersebut
lah sering dikenal Sunda Kelapa yang lalu berganti nama Batavia.
Menurut buku Abdul Chaer yang berjudul Betawi Tempo Doeloe
nama Betawi berasal dari nama tumbuhan perdu Gulingging Betawi adalah
semacam tanaman perdu, kayunya bulat dan kokoh. Dulu banyak di Nusa Kelapa
(Jakarta) dan di Kalimantan Barat dengan nama Bakawi. Maka dari itu,
lebih rasional jika nama Betawi berasal dari nama tumbuhan dan hal ini di
perkuat dengan banyaknya nama daerah di Jakarta memakai nama tumbuhan seperti
Menteng, Karet, Duku, Gandaria, Kemang,
Malaka dan Bintaro.
Keluarga VOC sering sekali menghibur dirinya sendiri dengan
berbagai macam cara yang telah menjadi kebiasaan mereka lakukan. Sebab dari itu,
kebiasaan yang mereka lakukan di tanah Jakarta itulah menjadi daya tarik
masyarakat Betawi untuk mencobanya maka dari itu menjadi kebiasaan masyarakat
pribumi untuk melakukannya terus menerus. Akan tetapi, Budaya Betawi tidak berdiri
sendiri melainkan mengalami percampuran dari beberapa negara yaitu Cina, Arab,
India dan Belanda.
Sekian abad bangsa-bangsa lain menginjakan kakinya di Jakarta yang
dahulu Sunda Kelapa. Oleh karean itu, masyarakat pribumi banyak berhijrah ke
negara-negara lain dan mengalami kontrak sosial dengan bangsa lain. Sementara
itu, hasil kontrak sosial masyarakat pribumi mendapat pengetahuan disertai pengalaman yang
diterapkan di tanah Betawi lalu menjadi kebiasaan. Maka dari itu, masyarakat pribumi
mempunyai ciri khas tersendri dan selalu menjadi rutinitas masyarakat pribumi.
Budaya harus selalu di lestarikan terus menurus dan budaya juga
harus mengikuti perkembangan zaman dan budaya juga harus mengendalikan zaman
agar kita bisa mengenang, menghormati dan menjaga jasa pahlawan nenek moyang
kita yang sudah berjuang untuk kehidupan yang akan datang. Setiap daerah yang
ada di Indonesia memiliki budayanya tersendiri, berbagai corak budaya yang
dimiliki Indonesia lah menjadi salah satu aset kekayaan bangsa kita.
Betawi budaya asli dari tanah DKI Jakarta ini, sudah tidak ada
istilah lagi bahwa Betawi ketinggalan zaman buktinya sudah banyak sekali masyarakat
Betawi yang mengabdi di bumi pertiwi yang kita cintai ini baik di kalangan Aparatur
Sipil Negara (ASN) maupun swasta. Masyarakat Betawi bukan yang hanya tinggal di
Jakarta melainkan banyak yang bertempat tinggal di pinggiran Jakarta atau mayoritas
di daerah Jabodetabek.
Penyebaran masyarakat Betawi diberbagai kota di Indonesia berawal
dari VOC meninggalakan Indonesia dan di gantikan oleh penguasa-penguasa lain
yang berada di Belanda tanpa dibekali banyak harta/tanah untuk membangun kota
yang ia tinggali. Maka dari itu, para penguasa belanda melakukan hal yang tidak
harus dilakukan, mereka membatasi daerahnya tanpa ada batasan. Sebab dari itu, kisruh
perpoltikan dan kekejaman penjajah terhadap masyarakat Betawi muncul.
Berawal dari situlah banyak masyarakat Betawi yang bertempat
tinggal di pinggiran kota Jakarta bahkan masyarakat Betawi yang bertahan di
Jakarta hanya sekian persen. Perbedaan tempat tinggal yang dialami oleh
masyarakat asli Betawi bukanlah suatu alasan untuk selalu melestarikan budaya
kebanggan mereka. Akan tetapi, karena perbedaan itulah mewarnai kerukanan atau
dinamika masyarakat Betawi yang baik, sejahtera dan cinta Betawi yang sekarang
kita bisa nikmati saat ini.
Masyarakat Betawi yang kampung halamannya terbentang antara Sungai
Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisadane di sebelah timur, sejak abad-abad
pertama telah didatangi pelbagai bangsa dari Asia, seperti Orang India, Orang
Cina, Orang Arab dan Gujarat. Setelah itu, barulah kedatangan orang-orang Eropa
yaitu Portugis dan Belanda. Begitu pula orang-orang dari seluruh Nusantara
antara lain orang Melayu yang memberikan bahasa Melayu sebagai bahasa
masyarakat Betawi dan orang-orang Indonesia timur seperti Bugis, Makasar, Bali
dan Ambon.
Menariknya, Menurut sensus pada tahun 2000 ekapansi masyarakat
Betawi ternyata ada di seluruh Indonesia, yang terbanyak ada di Provinsi Jawa
Barat yaitu ada 57% orang atau 1.901.930 dari seluruh penduduk Jawa Barat.
Lalu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 masyarakat Betawi
berjumlah 27 % dari sekitar 10 Juta dari masyarakat DKI Jakarta atau sekitar
370 ribu masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta pada tahun itu.
Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi ( FKMB ) adalah sebuah wadah
untuk berkumpulnya para pemuda Betawi khususnya mahasiswa Betawi yang peka atau
mempunyai semangat yang tinggi untuk mewujudkan budaya Betawi yang maju dengan
tidak ketinggalan zaman dan dapat bersaing di kanca internasional. Sebab dari
itu, FKMB sudah hampir 16 tahun berdiri
dan mengabadi untuk Betawi dan Indonesia. Dengan itu, sudah banyak kader atau
anggota FKMB yang telah mendapat toga strata 1 mampu bersaing dan mengabdi di
bumi pertiwi ini.
Terbentuknya FKMB akibat rasa kepedulian dan kecintaan mahasiswa
Betawi terhadap Budaya Betawi dan membantu Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta. Oleh karena itu, tidak ada yang
memberikan semangat gerakan dan perhimpunan dari kalangan mahasiswa Betawi dan
dari sinilah terbentuknya visi yang besar untuk membetuk wadah sebagai tempat
mengekspresikan kreatifitas, keluh kesah, aspirasi dan juga membentuk ikatan
emosional antar mahasiswa Betawi dari berbagai kampus
Orintasi Kepemimpinan & Budaya ( OKB ) Lintas Kampus adalah
salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh FKMB untuk menjadi jembatan bagi
mahasiswa Betawi lintas kampus yang ingin membangun & melestarikan Betawi. kegiatan
yang dilaksanakan dalam upaya mempersiapkan calon-calon pemimpin yang baik dan
bertanggung jawab, bentuk kaderisasi formal di FKMB. Pada kegiatan tersebut akan
diberikan wawasan yang sangat luas tentang ke betawian dan bagaimana Betawi
menghadapi tantangan zaman.
FKMB baru saja sukses menyelenggarakan OKB Lintas Kampus di bawah naungan
Pengurus Wilayah Tangerang Selatan(PW TangSel) diketuai oleh Putri Selawati
seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakrata. OKB ini diselenggarakan pada
tanggal 8-9 April 2016 bertempat di P4TK, Sawangan, Depok. Acara tersebut
dibuka oleh Ketua Umum Pengurus wilayah Tangerang Selatan yaitu Helmi Suhaimi.
OKB pada kali ini dilaksanakan dengan sangat sukses dan dihadiri
oleh Ketua Umum Pengurus Pusat FKMB yaitu Asnawi, S.TH.i, Ayahanda Helmi Adam selaku ketua Pimpinan TV
Redaksi DPR RI, Ayahanda Abdul Chaer selaku Tokoh Masyarakat sekaligus penulis
buku “ Betawi Tempo Doeloe” dll. Oleh karena itu, peserta OKB sangat memahami
mengahadapi tantangan zaman dengan merawat tradisi budaya dan merespon
modernisasi saat ini dan yang akan datang.
Peserta OKB Lintas kampus ini datang dari
berbagai macam kampus khususnya yang berada di Kota Tangerang Selatan, umumnya
di wilayah Jabodetabek. peserta okb tidak hanya di anjarkan materi-meteri
kebudayaan Betawi melaikan materi kepemimpinan diberikan pula dengan mengangkat
tema Merajut
Semangat Generasi Intelektual Muda Betawi Dalam Menjawab Tantangan Persaingan
Global. Pada kesempatan itu panitia OKB Lintas
Kampus tidak dituntut umtuk memimpin atau mengatur berlangsungnya acara.
Disinilah indahnya pada OKB Lintas Kampus
peserta dan panitia sama-sama belajar untuk mendewasakan diri yang mereka tidak
dapatkan di bangku kuliah agar tidak menjadi generasi pencundang. Bahwa sanya
panitia siap memimpin dan mengatur berjalannya roda acara tersebut untuk
menjadi pembelajaran bagi panitia dan para peserta siap dipimpin untuk
mengikuti kegiatan tersebut agar mendapat dan mengahsilkan harapan yang di
cita-citakan pada tema OKB Lintas Kampus ini.
Pada penghujung acara OKB Lintas Kampus
FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan di hibur oleh Perguruan Silat
Cingkrik Ghoning TB. Bambang yang di komandai oleh Bang Herman dan tim tari
FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dimotori oleh Mpo Aida
Mahasiswi UIN Jakarta. Oleh karena itu, mereka tidak hanya menghibur melaikan
melakukan talk interactive bersama peserta tentang silat dan tarian. Sebab
dari itu peserta merasa terhibur, senang dan mendapatkan wawasan yang lebih.
Harapan besar dengan diselenggarakannya
acara ini agar peserta OKB Lintas Kampus FKMB Pengurus Wilayah Kota Tangerang
Selatan bergabung dengan keluarga FKMB dapat berkontribusi dan membangun budaya
Betawi demi mewujudkan budaya Betawi yang jaya dan masyarakat Betawi bisa
menuruskan budaya yang telah di bawa oleh nenek moyang. Menuruskan dan terus
melestarikan budaya adalah suatu amanah, amanah yang harus selalu diteruskan
dan di kembangkan yag dapat bermanfaat untuk
daerahnya sendiri dan Indonesia.
FKMB akan selalu berkembang dengan
diadakannya OKB Lintas Kampus oleh karena itu pengakaderan dalam FKMB harus
selalu berjalan terus dikarenakan jika suatu organisasi atau LSM berhenti
melaksanakan pengakaderan maka hancurlah organisasi itu. Sebab dari itu, FKMB
akan selalu melakukan kegiatan ini guna mewujudkan Betawi yang di banggakan
oleh Indonesia seperti yang tertera dalam slogan FKMB Betawi Maju Indonesia,
Bangga Menjadi Betawi.
good
ReplyDeleteAwesome
ReplyDeleteLuar biasa ka,
ReplyDelete