Hanya Sebuah Opini
Oleh : Izhar Syafawy (Ijal)
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara
Kuliah
adalah sebutan akrab untuk para peserta didik tingkat tinggi atau yang sering
disebut sebagai mahasiswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kuliah merupakan
jenjang paling tinggi dalam menempuh ilmu dengan memperoleh sebuah penghargaan
sebuah gelar sarjana, akan tetapi sebagian mahasiswa banyak yang tidak mampu
untuk menyelesaikan kuliah di kampus karena berbagai macam alasan.
Sebagian
mahasiswa banyak yang memperlihatkan atas prestasi mereka sebagai mahasiswa,
akan tetapi ada pula sebagian mahasiswa hanya memamerkan identitas mereka
sebagai mahasiswa tanpa mengenal dosa menjadi mahasiswa jika kalau ada. Oleh karena
itu dinamika menjadi mahasiswa tidak seindah ketika sekolah masih menjadi siswa
biasa bukan maha atas kesiswaanya.
Peristiwa
mahasiswa pada masa transisi dari era orde lama ke era orde baru atau reformasi
untuk membantu menyelesaikan permasalahan bangsa dan rakyat Indonesia
membuktikan bahwa perhimpunan mahasiswa untuk saling bergerak berjuang bersama
berhasil dikabulkan dengan melalui kegiatan aksi atau demo yang didasari atas
kemaslahatan bangsa Indonesia bukan kepentingan pribadi.
Adanya
Peristiwa itu adalah sebuah cerminan untuk setiap mahasiswa untuk dapat
menorehkan dirinya dalam mengabdi untuk negri, bermanfaat untuk negri,
berhimpun bergerak berjuang bersama karena rakyat. Setiap langkah mahasiswa
adalah harapan kemajuan bangsa untuk meneruskan perjuangan pejuang – pejuang bangsa
yang telah memerdekakan bangsa dari penjajah, yang telah membangun untuk negri
dan lain sebagainya.
Tingkah
perbuatan mahasiswa tidak hanya dilandasi di ruang kelas dengan diberikan
materi oleh dosen terus pulang. Akan tetapi peran penting organisasi
kemahasiswaan bisa menjadi sebuah wadah untuk mahasiswa untuk dapat berproses terbentuk
jiwa kepemimpinan dan bekerja sama antar sesama anggota dalam melakukan sebuah
kegiatan.
Melalui proses
berorganisasi dapat membuat mahasiswa tangguh dan siap menghadapi tantangan
perubahan siklus sebuah bangsa. Penulis yakin setiap yang memimpin bangsa ini
atau pemerintah tiak lepas dari peran mereka dalam beroganisasi dan kuliah yang
tetesan keringatnya selalu basah dalam benak bahan bajunya.
Terbentuknya
kedewasaan setiap mahasiswa adalah menjadi tanggung jawab mereka dalam
mendewasakan dirinya dengan memahami dinamika kehidupan dan menjadi seorang
mahasiswa yang dilengkapi dengan aktivis organisasi. Setiap aktivis
keorganisasian perannya dalam organisasinya sangat di perlukan dan di lengkapi
dengan peran mereka ketika di dalam kelas.
Keseimbangan
dalam hidup harus diperhatikan tidak diinginkan hanya berpihak dalam satu sisi
dalam hidup agar terciptanya insan yang berguna dalam hidup, keluarga, negara
dan agama. Maka dari itu mahasiswa dan keorganisaan kemahasiswaan menjadi darah
mendaging dalam setiap benaknya yang tidak bisa dikhianati hanya satu sisi
saja.