Tulisan ini adalah sebuah coretan iseng yang dilakukan oleh penulis, jika ada yang kurang pas dihati pembaca bisa kita sharing demi lebih baiknya tulisan ini. selamat membaca.
Islam adalah agama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul
terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Secara
harfiah islam berarti damai, maka dari itu islam merupakan agama yang
mengedepankan kedamaian atau kebaikan bersama karena islam merupakan agama yang
rahmatan lil-alamin yang berarti
selalu memberikan kepada seluruh yang ada di bumi ini.
Hadirnya islam di dunia ini sudah
terjadi sebelum adanya manusia di bumi ini yaitu Nabi Adam AS, bentuk ketaatan
beliau kepada Allah SWT merupakan wujud yang perlu di imani oleh umat islam
tanpa di ubah dengan logika. Akan tetapi hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi
ini sebagai akhir nabi dari 25 nabi yang dipercaya oleh umat islam tidak ada
lagi nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Hadirnya Nabi Muhammad SAW untuk
menyempurnakan akhlak yang terjadi dimuka bumi ini melalui wahyu yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada malaikat Jibril untuk disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam diseluruh dunia dan
pedoman hidup umat islam hingga akhir zaman.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam
meluaskan ekspansi besar-besaran untuk memperluas wilayah Daarul Islam sangat menarik perhatian cendikiawan muslim demi
mengetahui secara eksplisit efek positif yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW. Pelabaran wilayah islam merupakan masa kejayaan umat islam yang lalu di
teruskan oleh Khulafa ur Rasyidun, Bani
Umayah, Bani Abbasiyah dan tiga kerajaan besar islam.
Penyebaran agama islam yang
dipelopori oleh Nabi Muhammad SAW dan diteruskan oleh pengikutnya dan umatnya
sukses hingga mendapat tempat di setiap negara seluruh dunia diantaranya
wilayah Asia Tengah, Asia Timur dan Afrika Utara. Perjuangan yang terus
diperjuangkan dengan sejarah yang berhasil merubah kehidupan di dunia ini.
Wilayah Asia Tenggara salah satunya
Indonesia yang menjadi negara dengan umat islam terbesar di dunia mengalahkan
wilayah Jazirah Arab. Ada 3 Teori
yang menentukan masuknya islam di Indonesia akan tetapi dari semua teori
tersebut masuknya islam di Indonesia melalui jalur perdagangan, karena jalur
perdagangan adalah jalur yang sangat disenangkan oleh budaya arab yang senang
berdagang.
Hasil dari jalur perdagangan,
pedagang yang datang dari arab melakukan perkawinan dengan masyarakat pribumi
Indonesia dan melakukan islamisasi terhadap masyarakat pribumi yang dilakukan
terus menerus, maka dari itu budaya islam di Indonesia tidak akan lepas dari
budaya islam yang ada di wilayah Jazirah
Arab maka dari itu budaya arab dan budaya Indonesia banyak mengalami
akulturasi.
Betawi
merupakan budaya hasil akulturasi dari berbagai budaya salah satunya budaya
arab. Betawi dengan islam sangatlah erat hubungannya bagaikan darah dan nadi
yang tidak bisa dilepaskan. Islam dan Betawi banyak meberikan sebuah nuansa
kehidupan yang dapat merubah cara kehidupan umat islam terutama warga Batavia.
Betawi
bukan berasal dari bahasa Arab. Namun, Betawi dalam pengertian Jakarta, memang
terkait dengan Islam secara historis. Dulu, ketika pelabuhan Sunda Kelapa
dijajah oleh Portugis, ada seorang ulama yang sadar dan mewarisi kepemimpinan
Rasulullah SAW di bidang militer dan pemerintahan. Namanya Fatahillah. Ia
mengumpulkan dan melatih pemuda-pemuda Islam di Cirebon.
Setelah
itu, mereka ke Sunda Kelapa dan menyerang penjajah Portugis. Melalui perjuangan dengan penuh kesungguhan penjajah
Portugis kalah. Setelah Sunda Kelapa berhasil direbut, didirikanlah sebuah kota
yang namanya berasal dari Al-Qur’an. Umat Islam lah yang merebut Jakarta dengan
darah dan senjata. Fatahillah yang pertama kali mendirikan Jakarta. Waktu itu,
Islam sangat berpengaruh hingga meresap ke dalam kebudayaan Jakarta.
Pangeran Jayakarta adalah putra Ratu Bagus Angke, juga
bangsawan asal Banten. Ratu Bagus Angke alias Pangeran Hasanuddin adalah
menantu Fatahillah atau Falatehan yang konon menantu Sunan Gunung Jati atau
Syarif Hidayatullah, peletak dasar Kesultanan Cirebon dan Banten.
Pangeran
Jayakarta mewarisi kekuasaan atas Jayakerta dari Ratu Bagus Angke, yang
sebelumnya memperoleh kekuasaan itu dari Fatahillah, yang memutuskan pulang ke
Banten (Banten Lama sekarang) setelah berhasil merebut pelabuhan itu dari
Kerajaan Pajajaran pada pertengahan Februari 1527.
Pangeran
Jayakarta-lah dengan keturunan wali songo (wali sembilan) yang diakui wali-yu-allah dengan melakukan kehidupan
sehari-harinya dengan ajaran islam dan kebiasaan pribumi. Perjuangan menebar
kebaikan untuk merubah umat islam khusunya di Jakarta tidak hanya berhenti pada
Pangeran Jakarta akan tetapi banyaknya masyarakat asli pribumi Jakarta yang
menuntut ilmu di Jazirah Arab.
Dengan
banyaknya yang belajar kesana dan mempelajari kebudayaan arab maka dapat lebih
menyempurnakan peradaban umat islam khususnya di Jakarta dan sekitarnya hingga
saat ini sekarang dan juga banyak melakukan perkawinan dengan orang sana. Maka
dari itu banyak wajah masyarakat betawi yang keturunan arab.
Peradaban,
Ilmu Agama dan Kebudayaan yang banyak dipelajari oleh orang betawi yang belajar
ke daerah Jazirah Arab banyak nama
anak, cucu masyarakat betawi yang memadukan dengan bahasa arab yang diakui
bahwa bahasa arab adalah bahasa Al – Qur’an seperti: Abdullah, Syafi’i, Abdul,
Jamilah, Salamah, dll.
Begitu
indah kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah bertahun – tahun lalu
menebarkan bukti keharmonisan dalam bersosilasasi terhadap satu sama lain yang
dilengkapi atau dipatenkan melalui adanya Pancasila yang menjadi sumber segala
sumber bernegara, bermasyarakat yang baik untuk warga Indonesia dengan tidak
menghilangkan nilai-nilai luhur yang lama akan tetapi harus merespon
mempersiapkan segala kesiapan menghadapi waktu yang terus berputar.
Oleh : Izhar Syafawy
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Tata Negara
No comments:
Post a Comment